·Sabda Rasulullah : “Sesungguhnya perbuatan baik itu memiliki cahaya (yang bersinar)di dalam hati, keindahan (yang terlukis ) di raut wajah dan kekuatan dalam beraktivitas. Dan sesungguhnya kesalahan itu (membuat nila) hitam didalam hati, sifat malas untuk beraktivitas dan noda (menggores) wajah”.
·Hati itu seperti bejana. Apabila dia dipenuhi dengan kebenaran maka akan bertambah cahaya kebenaran tersebut dianggota badan dan apabila dipenuhi dengan kebatilan maka akan nampak pengaruh gelapnya dianggota badan.
·Kiat agar hati salamat (Ibrahim ibn al-Hasan, berkata: “Mengasingkan diri, tidak banyak bicara dan tidak hanyut mendengarkan obrolan manusia. Selain itu hendaklah tidak menambatkan hati dengan dosa dan iri hati serta memberikan maaf kepada orang yang telah menzaliminya.”
·“Penyakit tubuh itu adalah sakit yang menyerangnya, sedangkan penyakit hati adalah dosa yang dilakukannya. Kalau tubuh tidak bisa merasakan nikmatnya hidangan yang disantap ketika sakit, maka begitu juga dengan hati tidak akan merasakan manisnya ibadah ketika masih ada dosa di dalamnya. (Yahya ibn Mu’adz)
·“Apabila hati tidak digunakan pada kodrat yang telah diciptakan untuk dia, yaitu untuk memikirkan hal-hal yang dapat menarik kepada maslahat di dunia akhirat sekaligus menjauhi kerusakan, maka dia akan tidak berfungsi dan intisarinya akan tertutup. Jika dia dibuat untuk melakukan perbuatan yang bisa membuatnya menjadi gelap, seperti minum-minuman keras, banyak tidur dan sering lupa kepada Allah, maka hati tersebut akan berkarat seperti besi yang bisa menyebabkan dia rusak.” (Ahli hikmah)
·Obat anti karat untuk hati :
Membaca al-Qur’an, memperbanyak dzikir, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, mengingat mati, jangan makan terlalu banyak, shalat malam, duduk bersama-sama orang-orang shaleh.
·Modal utama adalah hati dan waktumu. Jangan disibukkan hatimu dengan prasangka-prasangka dan jangan sia-siakan waktumu untuk perkara yang tidak berguna. Jika demikian kapan kamu bisa mendapatkan untung dari modal yang kamu miliki?” (M. Ibn Hatim al Turmudzy)
·Diantara indikasi matinya hati ialah tak bersedih hati ketika terlewat ketaatan dan tidak menyesal atas ketergelinciran pada perbuatan-perbuatan dosa.” (Ibnu Athailah).
·“Tubuh kita ini selalu melewati 6 keadaan : sehat, sakit, mati, hidup, tidur dan bangun. Begitupula ruh. Hidupnya hati dengan bertambah ilmu, sedangkan matinya akibat tidak adanya ilmu. Sehatnya hati karna keyakinan, sedangkan sakitnya karna keraguan. Tidurnya hati akibat kelalaian sedangkan bangunnya dengan zikir”. (Ali bin Abi Thalib)
·Hati itu hidup karna keimanan, sedang matinya karna kekufuran, sehatnya karna ketaatan, sedangkan sakitnya karna terus menerus berbuat durhaka. Berjaganya dengan zikrullah, sedangkan tidurnya karna kelalaian.”(Hakim at Tirmidzy)
·Duduk-duduklah engkau dengan ulama dan berdesak-desaklah kepada mereka dengan dua lututmu, karena sesungguhnya hati itu hidup dengan pengetahuan yang tinggi sebagaimana tanah mati hidup dengan banjir dari hujan.”(Lukmanul Hakim).
·Jagalah Hati
Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya ilahi
Bila hati kian bersih pikiran akan jernih
Semangat hidupkan gigih prestasi mudah diraih
Namun bila hati keruh bathin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh dengan Allah kian jauh
Bila hati kian suci tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati ciri mukmin sejati
Tapi bila hati busuk pikiran jahat merasuk
Akhlak kian terpuruk jadi makhluk terkutuk
Bila hati kian lapang hidup susah tetap senang
Walau kesulitan datang dihadapi dengan tenang
Tapi bila hati sempit segalanya jadi rumit
Seakan hidup terhimpit lahir batin terasa sakit.
Bila hati kian bening , ingat Allah amat sering
Air mata tak pernah kering, munajat dikala hening
Tapi bila hati nista, berkatapun penuh dusta
Hina diperbudak harta, jadi malaptaka
Bila hati bertawadhu’, hidup indah semanis madu
Akhlaknya menawan qalbu, berpisahpun selalu di rindu
Namun bila hati takabur, dadanya berdebur-debur
Seakan sehebat guntur, akhirnya masuk kubur
(Syair : Aa’ Gym)

Selasa, 22 April 2008
Hati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar